Hai guys! Wah, online lagi nih saya, hahaha :D
Nggak tau kenapa ya, sekarang jadi doyan banget posting blog, cerita tentang rutinitas (paling banyak kekesalan). Tapi menurutku itu kabar baik juga, karena emang udah lama aku pengen rutin update blog-ku ini, biar nggak kosong dan berguna. Apalagi mengawali tahun 2010 yang baru ini, tentunya harus bisa berubah menjadi lebih baik dong (sip deh).
Malem-malem begini sebenernya aku cuma mau posting sedikit cerita. Melanjutkan episode sebelumnya, dimana aku menumpahkan keBENCIanku akan pelajaran IPS. Kalo nggak karena pengen meralat semuanya, aku nggak akan rela mengurangi waktu tidurku hanya untuk posting masalah sepele. Aku termasuk tipe orang yang nggak suka ribet sih soalnya, jadi maaf seadanya saja. Ehm. Mulai dari mana ya enaknya? --7
Tadi pagi aku udah mengerjakan sekaligus melewati momen skak mat-ku. Hahaha... kayaknya lebai yah. Tapi mengikuti dan harus mengerjakan ujian IPS bukan merupakan hal yang MUDAH untuk dilakukan. Jujur aja, sejak pagi tadi badan nih rasanya gugup banget. Deg-degan, jantung serasa mau copot. Selalu terbayang gimana soal IPS di ujian entar: sesulit apakah ya? Atau bahkan nggak sulit sama sekali? Yang keluar cuma yang gampang aja, yang artinya usahaku belajar sia-sia? Aku waktu itu juga nggak tau.
Bahkan sesampai di sekolah, aku dan temen-temenku pusing mikirin IPS. Padahal ujian pertama kami B. Inggris. Well, menurutku sih nggak ada masalah dengan B. Inggris. Maksudku, nggak ada yang perlu dihapalin seperti Agresi Militer atau International Trading di sana, semuanya cuma membuat dan mengisi titik-titik dengan B. Inggris lah tentunya. Kalo B. Inggris palingan cuma pusing mikir terjemahan B. Inggris-nya doang. Dan itu bukan MASALAH. Jadilah, selama dua jam kosong (awal dateng dan istirahat) kupakai menghapal teori IPS yang lebih rumit dari soal matematika itu.
Ceritanya aku udah mampatin semua isi dari bab Orde Baru dan Reformasi, ASEAN, Benua, Romusha, Perdagangan Internasional, Uang, Negara Maju Berkembang. Itu udah usaha semaksimal mungkin yang bisa aku lakuin dalam urusan menghapal. Itu pun ya nggak maksimal. Aku aja ngerasa otakku udah overloaded, nggak kuat diisi lagi, takut jebol. Padahal aku yakin masih bisa. Tapi emang dasar mapel-nya yang salah kok, salah sendiri kenapa IPS itu isinya hapalan semua? Isinya hapalan semua, materinya pun nggak tanggung-tanggung banyaknya. Euleuh... Kerjaanku cuma komat-kamit nggak jelas ngapalin IPS yang belum tentu juga tersimpan sempurna di memori.
Akhirnya bel masuk berdering. Uhh... detik-detik mau ngerjain IPS. Aduuh! Rasanya kepingin kabur! Kedua kakiku nih udah pada gatel pengen lari sekenceng-kencengnya. Di dalem kelas kerjaanku cuma minum-minum-dan minum terus. Menurutku itu bisa menghilangkan perasaan grogi (ah masa?). Dan bayangin siapa yang menjaga ruanganku? Pak Taufiq! Whut the.. ?! >-<
Kenapa emangnya kalo Pak Taufiq? Nggak ada apa-apa sih, hehehe... kirain. Guru ini nggak killer ato apa, cuma kursi belakangku kosong karena anaknya nggak masuk dan guru ini selalu keliling terus duduk di kursi kosong itu. Yah jelas aku nggak bisa berkutik. Padahal dia udah jaga untuk yang kedua kalinya loh!
Tapi ternyata... SUCCESS! Sialnya materi sebajek erat yang aku apalin nggak keluar! Yang keluar malah materi-materi remeh yang nggak seberapa aku hapalin, tapi udah kupahami. Jadi aku bisa menjawab seluruh soal semampuku sendiri! Aaah :) bangga deh rasanya. Melewati ujian mapel yang dibenci dengan lancar dan baik-baik saja tanpa mengikuti jalan sesat (nyontek). Paling nggak aku udah LEGA banget karena mapel skak mat-ku udah lewat..
Well, itulah sedikit komen-ku akan ujian IPS yang baru aja kulewati. Btw, sekarang ini udah tanggal 9 loh. Aku posting blog ini lumayan lama juga yah. Yaiya, kan aku nulisnya juga pake mikir hahaha :D
Karena IPS-ku udah lewat, yang bikin waswas tinggal Matematika dan Fisika nih. Al-Islam dan B.Indonesia kan bukan itung-itungan. Semoga aja aku bisa melewati semuanya tanpa remidi dan melanjutkan persiapan UAN-ku, amin yah.
No comments:
Post a Comment