15 February 2010

I Don’t Celebrate It

Hai Blogfreaks!
Pagi ini aku mau posting sesuatu yang sering didengar orang. Btw, aku lagi kepanasan banget nih, abis keliling setengah harian melaksanakan rencanaku. Pertama udah jemput adek TryOut di Smanema, terus bolak-balik cari tempat print-print an yang buka. Aku emang berangkat pagian, jam setengah 8 jadi kebanyakan toko masih tutup. Dan semua baru bisa terlaksana sekitar jam 9, setelah mandi dan makan. Nggk lupa jemput adek pulang jam 10 dan langsung ke sekolah buat nempelin nama-nama anak kelasku di meja-kursi mereka masing-masing. Well-dan aku mampir ke toping (baca: toko samping) deket sekolah, pesen mie goreng sama air putih. Simple aja sih, tapi cukup membuatku kenyang. Ehmm.. sekarang hari apa yaa? –7
Oh! Bukannya sekarang tanggal 14 Februari? Waahh.. hari special nih buat para pasangan. Tau kan, tanggal 14 Februari seprti dikeramatkan sebagai hari kasih sayang atau dikenal dengan hari Valentine. Dalam bayanganku, Valentine pastilah penuh cokelat, bunga, cinta.. or something pink and red. Pokoknya semua bernuansa cinta, mentang-mentang hari kasih sayang gitu… Sebenernya aku heran sendiri, kenapa kasih sayang itu harus disakralkan seperti ini? Sampe dibuat hari khususnya, udah kayak kemerdekaan aja. Valentine bukan hari suci tooh? Lantas kenapa semua orang sepertinya memuja dan menanti hari Valentine?

The couples said that Valentine is very special. Mereka biasa melakukan tradisi tukeran kado atau sekedar memberi cokelat buat pacar. Nggak sedikit juga yang mengungkapkan perasaan mereka ke target saat hari Valentine ini. Tapi apakah kalian semua tau apa itu Valentine sebenarnya? Benarkah Valentine itu hari kasih sayang untuk muda-mudi?
Asal kalian tau, kisah berawalnya Hari Valentine itu dari seorang tokoh keagamaan Nasrani St. Valentine. Tuuh.. namanya aja pake Santo segala, pasti tokoh Nasrani yang terkemuka sekali bukan? Tapi sesunguhnya Valentine adalah seorang martyr (dalam Islam disebut 'Syuhada') yang karena kesalahan dan bersifat 'dermawan' maka dia diberi gelaran Saint atau Santo.
Pada tanggal 14 Februari 270 M, St. Valentine dibunuh karena pertentangannya (pertelingkahan) dengan penguasa Romawi pada waktu itu iaitu Raja Claudius II (268 - 270 M). Untuk mengagungkan dia (St. Valentine), yang dianggap sebagai simbol ketabahan, keberanian dan kepasrahan dalam menghadapi cubaan hidup, maka para pengikutnya memperingati kematian St. Valentine sebagai 'upacara keagamaan'.

Tetapi sejak abad 16 M, 'upacara keagamaan' tersebut mulai beransur-ansur hilang dan berubah menjadi 'perayaan bukan keagamaan'. Hari Valentine kemudian dihubungkan dengan pesta jamuan kasih sayang bangsa Romawi kuno yang disebut “Supercalis” yang jatuh pada tanggal 15 Februari.
Setelah orang-orang Romawi itu masuk agama Nasrani(Kristian), pesta 'supercalis'  kemudian dikaitkan dengan upacara kematian St. Valentine. Penerimaan upacara kematian St. Valentine sebagai 'hari kasih sayang' juga dikaitkan dengan kepercayaan orang Eropah bahwa waktu 'kasih sayang' itu mulai bersemi 'bagai burung jantan dan betina' pada tanggal 14 Februari.
 
Dalam bahasa Perancis Normandia, pada abad pertengahan terdapat kata “Galentine” yang bererti 'galant atau cinta'. Persamaan bunyi antara galentine dan valentine menyebabkan orang berfikir bahwa sebaiknya para pemuda dalam mencari pasangan hidupnya pada tanggal 14 Februari. Dengan berkembangnya zaman, seorang 'martyr' bernama St. Valentino mungkin akan terus bergeser jauh pengertiannya(jauh dari erti yang sebenarnya). Manusia pada zaman sekarang tidak lagi mengetahui dengan jelas asal usul hari Valentine. Di mana pada zaman sekarang ini orang mengenal Valentine lewat (melalui) greeting card, pesta persaudaraan, tukar kado(bertukar-tukar memberi hadiah) dan sebagainya tanpa ingin mengetahui latar belakang sejarahnya lebih dari 1700 tahun yang lalu.
 
Tuuh.. gimana gimana? Udah baca kan? Ternyata begitulah kisah awalnya Valentine. Coba, ironis banget kan kalo kita terutama yang muslim nggak tau sejarah Valentine tapi ngikut merayakannya dengan berbagi kasih dengan pasangan. Lagian kalo dipikir, kasih sayang bisa diberikan kapan saja, nggak perlu ditentukan harinya. Justru itu akan lebih romantis dan surprise bukan? Okelaah.. Aku cuma memberi informasi aja ya. Selebihnya merupakan prinsip masing-masing orang, dan persepsi mereka berbeda. Sedangkan aku sendiri, aku memilih nggak ikutan karena tuntunan Islam. Sorry.. I don’t celebrate it :)

in a hot atmosfer,
ayul x)

No comments: